ISTILAH surgawi dan nerokowo yang dilontarkan Farhat Abbas, relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, viral di media sosial.
Namun, istilah yang ditujukannya kepada lawan politik Jokowi, dikritik oleh tim kampanye, dan Farhat Abbas ditegur.
Lewat status Instagramnya, @farhatabbastv226, Farhat Abbas menyebut istilah surgawi dan nerokowo sangat tepat, mengingat relawan Jokowi-Ma'ruf Amin seringkali difitnah dan dibully. Sehingga, menurutnya tim pemenangan Jokowi harus membalas apabila tidak ingin tenggelam.
"Nah, jadi tolong, jangan disalahtafsirkan atau salah arti, bukan yang tidak milih Pak Jokowi itu masuk neraka, tidak seperti itu. Tapi kita dalam posisi yang selalu dibully, dihina, difitnah. Oleh karena itu untuk menghadapi mereka, seribu tim kampanye nasional, kalau cuma pakai sopan santun menghadapi mereka, tapi kalau lawannya fitnah, kita bisu dan tenggelam," tegasnya, Rabu (12/9/2018).
Karena itu, sikap diam yang ditunjukkan Jokowi, katanya, tidak tepat. Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, katanya, harus memberikan pelajaran.
"Orang-orang kayak mereka itu kita harus hajar, kita kejar, beri pelajaran. Baru Farhat Abbas saja mengatakan surgawi saja mereka sudah kelaparan jenggot, kebakaran jenggot," tuturnya.
Dalam video tersebut, Farhat Abbas juga menyinggung soal teguran dari Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin kepada dirinya. Teguran tersebut menurutnya mencerminkan Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf yang tidak memiliki etika dan kepintaran.
"Dan juga, ya ini, tim sukses kita ini juga jangan menyudutkan saya, karena saya bukan orang sembarangan, karena saya bukan sembarang lepas kata. Kalau kalian punya ilmu, punya pintar, kemudian punya etika, menegur saya dengan cara yang terhormat, kalian akan mengerti makna dan kata dari fanatisme saya terhadap Jokowi," bebernya.
Sebelumnya, Farhat Abbas menyebut istilah surgawi dan nerokowo dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pendukung Jokowi akan masuk surgawi-surga Jokowi, sedangkan pendukung Prabowo Subianto akan masuk neraka.
"Gue pilih Jokowi," tulis Farhat Abbas yang menyebut dirinya Jubir Indonesia itu lewat Instagramnya @farhatabbastv226 pada Rabu (12/9/2018) jelang tengah malam.
Pernyataan tersebut ditekankannya dalam video sebelumnya. Namun, istilah tersebut, katanya, bukan menjamin seseorang masuk surga atau neraka. Sebab, istilah surgawi dan nerokowo yang digunakannya berasal dari pantun. Surgawi berarti surga Jokowi, sedangkan nerokowo adalah neraka Prabowo.
"Sehubungan dengan pantun, kata dibalas kata dan pantun berbalas pantun, yang milih Jokowi masuk surgawi, yang milih mereka masuk neraka, itu tidak SARA dan itu tidak menyangkut asal agama," ungkap Farhat Abbas.
Sebutan itu disampaikannya untuk membalas politikus dan artis pendukung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang memfitnah relawan Jokowi-Ma'ruf dengan sebutan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kafir.
"Ketika saya menghadapi mereka, yang pejabat-pejabat itu, mereka tidak mengerti konstitusi, mereka tidak mengerti hukum, mereka hina, mereka hajar, dan mereka fitnah. Fitnah PKI, fitnah kafir, dan lain-lain," bebernya. (*)
Namun, istilah yang ditujukannya kepada lawan politik Jokowi, dikritik oleh tim kampanye, dan Farhat Abbas ditegur.
Lewat status Instagramnya, @farhatabbastv226, Farhat Abbas menyebut istilah surgawi dan nerokowo sangat tepat, mengingat relawan Jokowi-Ma'ruf Amin seringkali difitnah dan dibully. Sehingga, menurutnya tim pemenangan Jokowi harus membalas apabila tidak ingin tenggelam.
"Nah, jadi tolong, jangan disalahtafsirkan atau salah arti, bukan yang tidak milih Pak Jokowi itu masuk neraka, tidak seperti itu. Tapi kita dalam posisi yang selalu dibully, dihina, difitnah. Oleh karena itu untuk menghadapi mereka, seribu tim kampanye nasional, kalau cuma pakai sopan santun menghadapi mereka, tapi kalau lawannya fitnah, kita bisu dan tenggelam," tegasnya, Rabu (12/9/2018).
Karena itu, sikap diam yang ditunjukkan Jokowi, katanya, tidak tepat. Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, katanya, harus memberikan pelajaran.
"Orang-orang kayak mereka itu kita harus hajar, kita kejar, beri pelajaran. Baru Farhat Abbas saja mengatakan surgawi saja mereka sudah kelaparan jenggot, kebakaran jenggot," tuturnya.
Dalam video tersebut, Farhat Abbas juga menyinggung soal teguran dari Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin kepada dirinya. Teguran tersebut menurutnya mencerminkan Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf yang tidak memiliki etika dan kepintaran.
"Dan juga, ya ini, tim sukses kita ini juga jangan menyudutkan saya, karena saya bukan orang sembarangan, karena saya bukan sembarang lepas kata. Kalau kalian punya ilmu, punya pintar, kemudian punya etika, menegur saya dengan cara yang terhormat, kalian akan mengerti makna dan kata dari fanatisme saya terhadap Jokowi," bebernya.
Sebelumnya, Farhat Abbas menyebut istilah surgawi dan nerokowo dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pendukung Jokowi akan masuk surgawi-surga Jokowi, sedangkan pendukung Prabowo Subianto akan masuk neraka.
"Gue pilih Jokowi," tulis Farhat Abbas yang menyebut dirinya Jubir Indonesia itu lewat Instagramnya @farhatabbastv226 pada Rabu (12/9/2018) jelang tengah malam.
Pernyataan tersebut ditekankannya dalam video sebelumnya. Namun, istilah tersebut, katanya, bukan menjamin seseorang masuk surga atau neraka. Sebab, istilah surgawi dan nerokowo yang digunakannya berasal dari pantun. Surgawi berarti surga Jokowi, sedangkan nerokowo adalah neraka Prabowo.
"Sehubungan dengan pantun, kata dibalas kata dan pantun berbalas pantun, yang milih Jokowi masuk surgawi, yang milih mereka masuk neraka, itu tidak SARA dan itu tidak menyangkut asal agama," ungkap Farhat Abbas.
Sebutan itu disampaikannya untuk membalas politikus dan artis pendukung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang memfitnah relawan Jokowi-Ma'ruf dengan sebutan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kafir.
"Ketika saya menghadapi mereka, yang pejabat-pejabat itu, mereka tidak mengerti konstitusi, mereka tidak mengerti hukum, mereka hina, mereka hajar, dan mereka fitnah. Fitnah PKI, fitnah kafir, dan lain-lain," bebernya. (*)
0 Response to "Ditegur Tim Kampanye Jokowi, Farhat Abbas: Jangan Menyudutkan, Saya Bukan Orang Sembarangan"
Posting Komentar